Aq menemaninya sampai dia tertidur. Setelah dia terlelap, baru aq kembali ke kamarku. Gak tega jg, sebentar2 aq menengoknya. Pintu kamar aq biarkan tak tertutup sempurna, takut dia terbangun akibat deritan pintunya. tengah malam aq ganti baju+selimutnya, karena dia dah ngompol. Malam itu aq gak bisa tidur lelap, aq kepikiran Sikka, takut terjadi apa2 dengannya... aq merasa telah merampas ketenangannya, kenyamanannya u dekat dengan kami. air mataku meleleh..."tenang yusi, itu proses alami yang harus dilalui seorang anak untuk melatih kemandiriannya..." kata hatiku menghibur. Aq mencoba menenangkan perasaan ini.
Esok paginya, sekitar jam 4 buru2 aq masuk ke kamar Sikka, terkejut aq melihat mbak is (pengasuhnya) tidur di sebelahnya. "lo mbak, kamu tidur di sini dari jam berapa?". "baru saja kok bu..tadi Sikka manggil saya minta susu" katanya. "ya udah, kamu kembali ke kamar aja. aq yang nemenin Sikka" kataku. Mbak is kembali ke kamarnya di lantai 1. Ya Alloh, semalaman aq gelisah dan susah tidur. Di saat Sikka butuh aq, aq malah sedang terlelap. kasian dia..Aq temenin lagi dia sampai subuh..
"ma..tadi malem Sikka bobok di kamar Sikka sendiri ya.."Sikka berkata dengan bangga ketika aq mengikat rambutnya sehabis mandi "nanti malem Sikka bobok di kamar Sikka sendiri lagi ya ma..". "ya donk..Sikka dah besar dan pinter. Brani bobok sendiri.."aq memberikan pujian untuknya. Terima kasih ya Alloh, Engkau telah memberikan keberanian untuk anakku...
No comments:
Post a Comment