4/17/2008

Bobok di kamar sendiri ya sayang...

Sudah 3 malam ini Sikka aq latih untuk bobok di kamarnya sendiri. Walaupun awalnya sgt amat gak tega, tp terpaksa aq harus lakukan. dia kan dah 4 tahun. sudah waktunya dia untuk mandiri. Pada malam pertama aq pelan2 memintanya agar dia mau bobok di kamarnya, tentunya setelah Ayla bobok nyenyak. Dengan semangat Sikka membantuku menata tempat tidurnya. Seperti biasa, kasurnya diberi alas perlak, baru dilapisi selimut, di pinggir2nya diletakkan bantal2 panjang. Itulah tempat tidurnya, karena sampai sekarang dia masih ngompol. Agak repot memang, karena Sikka gak mau dibangunin malam2 hanya u pipis di kamar mandi. Dia akan marah & teriak2. Konsekuensinya, aq harus rajin mengontrol klo bajunya dah basah harus secepatnya diganti. Baru sekitar 6 bulan ini dia gak pake diapers. Kuatir jg klo pake diapers terus, jadi kebiasaan. Yang penting kami masih bisa menjaga agar najisnya gak ke mana2. Terpaksa, dia 1 tempat tidur u dia sendiri. Bangun tidur, semua peralatan dia yang posisinya di atas perlak harus segera dicuci.
Aq menemaninya sampai dia tertidur. Setelah dia terlelap, baru aq kembali ke kamarku. Gak tega jg, sebentar2 aq menengoknya. Pintu kamar aq biarkan tak tertutup sempurna, takut dia terbangun akibat deritan pintunya. tengah malam aq ganti baju+selimutnya, karena dia dah ngompol. Malam itu aq gak bisa tidur lelap, aq kepikiran Sikka, takut terjadi apa2 dengannya... aq merasa telah merampas ketenangannya, kenyamanannya u dekat dengan kami. air mataku meleleh..."tenang yusi, itu proses alami yang harus dilalui seorang anak untuk melatih kemandiriannya..." kata hatiku menghibur. Aq mencoba menenangkan perasaan ini.

Esok paginya, sekitar jam 4 buru2 aq masuk ke kamar Sikka, terkejut aq melihat mbak is (pengasuhnya) tidur di sebelahnya. "lo mbak, kamu tidur di sini dari jam berapa?". "baru saja kok bu..tadi Sikka manggil saya minta susu" katanya. "ya udah, kamu kembali ke kamar aja. aq yang nemenin Sikka" kataku. Mbak is kembali ke kamarnya di lantai 1. Ya Alloh, semalaman aq gelisah dan susah tidur. Di saat Sikka butuh aq, aq malah sedang terlelap. kasian dia..Aq temenin lagi dia sampai subuh..

"ma..tadi malem Sikka bobok di kamar Sikka sendiri ya.."Sikka berkata dengan bangga ketika aq mengikat rambutnya sehabis mandi "nanti malem Sikka bobok di kamar Sikka sendiri lagi ya ma..". "ya donk..Sikka dah besar dan pinter. Brani bobok sendiri.."aq memberikan pujian untuknya. Terima kasih ya Alloh, Engkau telah memberikan keberanian untuk anakku...


4/09/2008

Rasa sakit itu...

Aq berjalan gontai melewati deretan toko di Pasar Jatinegara, membawa beberapa kantong belanjaan. Kucari toko langgananku, ternyata begitu jauh aq berjalan. Akhirnya kutemukan toko itu. "ibu, ada yang bisa saya bantu" pelayan toko itu menyapaku ramah. "Saya membutuhkan peralatan masak mbak, yang ini.." aq menunjuk sebuah benda, dan pelayan itu mengambilkannya untukku. "ibu sendirian? biasanya dianter ma bapak?" pelayan itu bertanya sambil matanya mencari2 seseorang. Hatiku teriris, perih..Air mataku mengalir deras..."ibu kenapa? kok menangis?" pelayan itu terlihat panik. Aq membiarkan airmata ini terus mengalir, sepintas kulihat orang2 menatapku. mereka saling memandang, seolah berusaha mencari jawaban antara satu dengan lainnya. Setelah aq merasa cukup membiarkan airmata ini mengalir, aq baru bisa menyekanya. "sebenarnya saya belanja ini untuk keperluan pengajian nanti malam, 7 hari meninggalnya suami saya" kembali aq tergugu, membayangkan aq sudah gak bisa melihat lagi suamiku, berkomunikasi lagi dengannya, putus sudah segala hal tentangnya...hatiku kembali perih, mukaku terasa panas. kembali bayangan suami menari-nari di pelupuk mataku, saat dia berbicara, bercanda...saat dia mengantar kami ke mana2...semua itu tidak akan pernah terjadi lagi...hatiku meradang, perih tak terkira, mataku panas, kepalaku berat, semua terasa gelap...aduh!
Hampir aq jatuh..masya Alloh..di mana aq? kulihat di sebelah kananku, Ayla sedang tertidur lelap..sebelah kiriku...Sikkapun masih tertidur lelap. dan suamiku, aq bangkit dari tempat tidur. terlihat suamiku sedang tidur di kasur, di seberang tempat tidurku. Memang, di kamar utama ini sengaja dipersiapkan 3 tempat untuk tidur. 1 tempat tidur untuk Ayla, Sikka di tempat tidur sebelah bawah yang bisa didorong/dimasukkan kalau sudah gak dipakai, sementara 1 tempat tidur lagi untuk aq dan suamiku. Sebenarnya kami merenovasi rumah untuk segera merealisasikan kamar untuk Ayla dan Sikka, sehingga mereka bisa tidur di kamar masing2. Tapi setelah renovasi selesai, kami tidak tega membiarkan anak2 tidur terpisah. Kamar mereka dipakai hanya untuk tidur siang.
Buru2 aq beranjak menuju suamiku yang masih tertidur lelap, aq memeluk tubuhnya dan mencium pipinya. Air mataku masih mengalir. Ya robbi, terima kasih Engkau masih memberi kesempatan kepadaku untuk tetap memilikinya. Terima kasih, karena semua yang terjadi baru saja hanya mimpi. Terima kasih, telah Kau ingatkan bahwa begitu banyak anugerah yang masih aq miliki. Ampuni aq ya Alloh, telah terlupa mengingat nikmatmu, terlupa untuk selalu bersyukur padamu.
Walaupun aq telah bangun dari mimpi, tapi rasa sakit itu masih ada...rasa kehilangan itu seolah-olah nyata...

4/07/2008

Ampuni Aku ya Alloh, telah membunuhnya...

Bener2 peristiwa yang sangat mengerikan...saat aq sadar, bahwa aq sudah jadi seorang pembunuh!
Sebenarnya pagi itu aq masih ingin tidur lagi, mungkin kecapekan sepulang outbond kemaren. Lagian anak2 masih terlelap, mungkin mereka tau ini masih hari libur. Tapi karena suami dah laper, buru2 aq urungkan niatku. Bergegas aq ambil motor di garasi, dan meluncur ke tukang sayur yang biasa mangkal di samping masjid Adz dzikra, masjid kebanggan di kompleks kami. Setelah aq pilih bahan2 yang diperlukan untuk masak hari ini, aq bergegas pulang. Biar suamiku gak harus nunggu lama untuk menyantap sarapan pagi.
Tetapi di jalan aq melihat Ayub, temanku yg menikah kmrn. aq segera menepikan motorku di samping dia berdiri dan mematikan mesin. Aq ngobrol dengan dia tanpa turun dari motor, menanyakan acara kmrn, dan acara ngunduh mantu yg akan diadakan di rumahnya hari ini. Aq katakan padanya, klo mungkin nanti ke rumahnya agak sorean, karena kami mo ke masjid, menghadiri acara Maulid Nabi+Lomba Tumpeng antar RT. dia mempersilahkan. Karena aq merasa cukup berbicara denganku, aq segera pamit. dan langsung menghidupkan mesin dan mulai menjalankan mio-ku. Baru beberapa meter aq berjalan, kudengar Ayub berteriak memanggilku. buru2 aq menghentikan motorku, dan menoleh ke arahnya. Masya Alloh! di samping dia berdiri ada seekor kucing kecil menggelepar-gelepar. Aq buru2 berlari ke arahnya. Ya Robb! ternyata aku telah melindasnya. Tanpa aq sengaja, sewaktu aq ngobrol dengan Ayub, binatang yang kecil dan lucu itu berteduh di depan roda belakang motorku. dan ketika aq menjalankan motorku, jless...aq telah melindasnya. tepat di lehernya...darah mengujur deras dan badannya menggelepar. Ya Alloh..dia sedang mengalami sakaratul maut...aq gak bisa melakukan apa2. hanya bisa tertegun dan memandangi hewan kecil itu. Kakiku gemetar, badanku lemas. Baru kali ini aq mengalami hal seperti ini. Ayub berteriak memanggil kakaknya yang sedang berada di rumah ibu Sri, ketua majelis ta'lim Az-Zahra. kelompok ngajiku. "gimana nih.." teriakku gak tahan. "tunggu dulu mbak.."kakak Ayub berusaha menenangkanku. Tak berapa lama tubuh kucing itu diam, tak bergerak lagi. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.." gumamku lirih. Aq sudah membunuhnya..."Ampuni aq ya Robbi..Maafkan aq ya Rasul, telah membunuh hewan kesayangan-mu.."keluhku dalam hati. Kenapa aq td langsung menjalankan motorku..kenapa aq gak memeriksa dulu di dekat ban motorku ada hewan atau tidak. kenapa..?kenapa..?rutukku menyalahkan diriku sendiri. Kakaknya Ayub mengambil selembar daun pisang dan memindahkan tubuh kucing itu di atasnya. dia sudah bersiap-siap menguburkan kucing itu sebagaimana mestinya. "sebentar mas, aq ambil kain putih dulu di rumah" buru2 aq berjalan ke rumahku yang tidak jauh dari bu sri. aq memang sengaja gak memakai motor, aq masih trauma. sesampai di rumah, aq ubrak-abrik tumpukan kotak yang biasa aq pakai untuk menyimpan jilbab+seprai+baju2 Sikka dan Ayla yang sudah tidak terpakai. Biar gak menuh2in lemari pakaian. kotak2 itu sengaja aq letakkan di kamar Sikka. Suamiku kaget, dan menanyakan apa yg terjadi. Sambil mencari jilbab putih yang aq maksud, aq menceritakan kejadiannya secara singkat. "Mama yang salah, jadi mama yang harus bertanggung jawab, ya udah diselesaikan aja sendiri". Hatiku mendidih, Aq berharap dia mau menolongku, setidaknya menghiburku. Aq terluka...tapi aq diam saja. ini bukan waktu yang tepat untuk bertengkar. Setengah berlari, Aq menuju TPK (Tempat Kejadian Perkara). Aq menyerahkan jilbab itu pada kakaknya Ayub, dan dia segera menggunakannya sebagai kain kafan untuk membungkus mayat kucing itu+menguburkannya.
Kudengar ada suara tangisan dari terasnya bu Sri, aq segera masuk ke dalam terasnya. Kulihat putri bungsu bu Sri menangis sejadi-jadinya. Robbi..ternyata kucing yang kutabrak tadi adalah kucing kesayangannya. Rasa bersalahku menjadi-jadi. Aq meminta maaf berkali-kali kepada Ibu Sri, Suaminya dan putri bungsunya. "Nggak apa-apa bu, kan nggak sengaja. yang penting sudah dikubur secara benar. kan kucing adalah hewan kesangannya Rosulullah.." kata bu Sri menenangkanku. "sudah dek..hewan kan juga ada takdirnya..Alloh sudah menghendaki dia kembali kepada-Nya" bu Sri berkata sambil mengusap pundah anaknya. Ternyata ada 2 kesalahan yang telah aq lakukan : menabrak seekor kucing dan menyakiti hati seorang gadis. Ampuni aq ya Alloh...
Pagi ini aq gak selera makan sama sekali..
Jam 10 aq sholat dzuha, aq berdoa mohon ampun atas kesalahan yang baru saja aq lakukan. Lalu kami ke masjid, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pilu hati ini..di hari aq merayakan kelahiran Beliau, di hari itu pula aq telah membunuh hewan kesayangan Beliau..aq lihat ibu Sri sudah sibuk di samping tumpeng2 yang akan dilombakan yang diletakkan di teras samping masjid. Sekali lagi, aq menanyakan kondisi putrinya, aq kuatir dia masih sedih dan shock. "nggak papa kok bu, sebentar lagi jg pasti udah lupa.." kata bu Sri menenangkanku sekali lagi.
Kami mengikuti tausiyah yang diberikan oleh ustadz Let.Kol. TNI AU Dr. Kemalsyah Al Habsyi, M. Ag. dengan seksama, digambarkan lagi akhlaq Rasulullah SAW. tak terasa air mataku meleleh...Aq bertekad memperbaiki tingkah lakuku..akhlaq-ku...
Ternyata sampe sore aq masih kepikiran incident tadi pagi, terpaksa kami terlambat datang ke acaranya Ayub. sewaktu kami datang, dia+istrinya sudah diboyong kembali ke Mampang. Yach...minimal kami sudah datang dan bersilaturrahim dengan keluarganya. Kami menghibur diri dengan menengok keluarga mas Azis (pegawai koperasi di kantorku), istrinya baru aja melahirkan. Anaknya lucu...
Ya Alloh..berikan kesempatan kepada kami untuk menghapus segala kejelekan yang ada pada diri kami dengan memperbanyak amal kebaikan...

4/06/2008

Outbond di Pasir Mukti - Citeureup

Sabtu kemaren harusnya kondangan ke 2 tempat, temen kerjaku 1 ruangan (ayub) di daerah Mampang, dan temen kerjaku lain ruangan (Fitri) di Citayam. Tapi karena kebetulan jg ada undangan outbond bersama temen2 1 waskon (pengawasan dan konsultasi) di kantor suami, family gathering. Walaupun suami dah tugas di situ lebih dari 1 tahun, tapi aq belum banyak kenal dengan keluarga temen2 kantornya. Karena ini memang acara yang baru pertama kali diadain.

Pagi2 dah beres, rencana jam 7 dah meluncur, karena katanya jam 9 acara dah dimulai. Ternyata kenyataannya jam 8 baru bisa berangkat. Perjalanan via jalan tol lancar, baru setelah keluar tol Citeureup mulai merayap, apalagi di sekitar Pasar. Kita sempet kesasar. Jam 9.05 baru masuk area Pasir Mukti, masih nyari2 di mana lokasi untuk basecamp. Dari keterangan petugas, diperoleh info kalau kantor kami dikasih lokasi di Saung Padi. Setelah suami telp temannya, akhirnya kami sampai di lokasi yg dituju. Kami beramah tamah sebentar dengan temen2 suami+keluarganya.

Acara dimulai, ternyata dikhususkan untuk anak2. Sikka yang bisa ikut, karena Ayla masih terlalu kecil. Belum saatnya ikut acara seperti itu, kasian klo dia kecapekan. Terpaksa dia ditinggal di saung bersama pengasuh2nya (mbak Siti dan mbak Is. Memancing ikan, anak2 diperkenalkan dengan beberapa macam ikan (ikan mas, ikan mujair, dan ikan patin), anak2 diperkenankan menyentuh ikan tersebut satu-persatu, dan memberi makan ikan2 yang ada di kolam. Selanjutnya, anak2 diperkenalkan dengan buah jambu bol, jeruk (malah diperkenankan untuk memetiknya dengan menggunakan gunting). Karena sudah siang, waktunya istirahat sholat dan makan. Kami menunggu agak lama sampai makanan diantar ke saung. Kasian..anak2 sudah mulai kelaparan. Aq memang sengaja gak bawa makan siang, karena sudah dikasih tau klo panitia sudah memesan ke tuan rumah.


Setelah selesai sholat dan makan, acara dilanjutkan dengan menanam padi, menangkap ikan, dan membajak sawah dengan menggunakan tenaga kerbau. Semula aq khawatir, Sikka gak mau ikut acara yang bersentuhan dengan lumpur (seperti waktu Outbond di Mekar Sari yang diselenggarakan oleh sekolahnya / Taman Batari). Tapi ternyata dugaanku keliru, Sikka bahkan sangat antusiat mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan pada hari itu. Lega rasanya...


Acara ditutup dengan anak2 mandi bersama, huih..seger...



Jam 14.30 kami sudah boleh pulang, dah capek. tapi kami masih punya 1 acara lagi. nengok anaknya temen kantor (bu Darti) yang dirawat di RS. Harapan Bunda, Jaktim.


Setelah telp bu Darti dan nanya ancer2 menuju ke RS, akhirnya kami nyampe jg. gak lupa mampir ke toko buah, untuk beli oleh2. Hanya aq dan suami yang masuk ke RS, anak2 dan mbak2nya menunggu di mobil. Kamar perawatan untuk anak2 ada di lantai 3. Kasian Hendra, terbaring lemah, karena DB. Kulihat bintik2 merah mulai muncul di tangan dan kakinya. Alhamdulillah, berdasarkan pemeriksaan terakhir, trombositnya dah mulai naik. kami berbincang2 dengan bu Darti, suami dan kakak bu darti. Bu Darti mengeluhkan kalau dirawat di RS ini agak melelahkan, karena infus+obat harus ditebus sendiri, jadi penunggu pasien harus mondar-mandir. Aq bisa membaca kelelahan itu di wajah bu Darti dan keluarganya. Terpaksa minimal harus 2 orang yang standby, 1 nungguin pasien, 1 lagi untuk mondar-mandir kalau2 ada obat/infus yang harus segera ditebus. Setelah dirasa cukup, kami pamit pulang, tak lupa mendoakan agar Hendra cepat sembuh dan bisa sekolah dan main lagi bersama temen2nya...


Balik lagi ke parkiran, wah..Ayla habis muntah2. Aq heran, klo habis dikasih makan roti yang manis2 kok dia sering muntah ya? ... terpaksa bajunya harus diganti lagi..pingin konsultasi ke dokter tentang Ayla, mudah2an tidak ada yang mengkhawatirkan dengan kebiasaannya muntah sehabis dikasih roti yang manis2...

4/04/2008

Bintes ke-3

Ni posting di kantor suami, ndampingi suami bertugas. cie...tadi breafing ma pak Harry B. Haryono (Dosen Pembimbing II). Aq dan kedua temenku yang satu pembimbing (pak Hardi+pak Herry) janjian ketemu di kantor pak Harry di daerah Cikini jam 1 siang. tapi aq terlambat 10 menit, karena harus mampir ke kantor suami di kramat. ternyata pak hardi & herry masih di lobby. hehehe..msh nungguin aq rupanya. tengkiu..tengkiu..kalian baeeek deh. mulai dech breafing, bliau belum masuk ke materi tesis kami bertiga. masih prolog, menyelaraskan pemahaman kami. Alhamdulillah judulku bliau dah setuju, Pengaruh Harga Minyak Dunia dan Indeks Harga Saham Gabungan terhadap Kurs Mata Uang. masih mengalami kendala, data harga minyak dunia masih blank bo...tapi p hardi bersedia bantu. dia kan konsultan di sebuah perusahaan minyak yang berpusat di London. sebelumnya, tengkiu..tengkiu..breafing kelar jam 14.15. p Harry dah siap2 rapat ma rekan2 alumni GMNI lainnya. Kita sempat diperkenalkan rekan2nya dari Bappenas, UI, Dep. Kehutanan, dll. dijemput suami, mampir dulu di kantornya. nunggu jam 5 sore, jam pulangnya. daripada bengong, mending browsing..posting..wah lemot juga nih jaringannya. gak boleh kesel, namanya jg nebeng. dah untung dipinjemin PC..